Unit Manajemen Hutan Rakyat (UMHR) Wono Lestari Bantul telah tersertifikasi SVLK pada tahun 2012, sehingga 2 tahun kemudian (baca : awal tahun 2015) harus dilakukan surveilence atau dilakukan monitoring sistem SVLK yang ada di hutan rakyat yang menjadi anggota Wono Lestari. UMHR Wono Lestari juga melakukan perluasan wilayah pada Desa Guwosari serta beberapa dusun di Desa Sendangsari maupun Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul  dengan tambahan anggota 745 orang dengan luasan 173 hektar.

ARuPA yang didukung oleh Uni Eropa melakukan pendampingan pada UMHR Wono Lestari untuk melakukan surveilence SVLK tersebut. Surveilence ini akan dilakukan selama 3 (tiga) hari. Pada hari pertama surveilence (16/2), diadakan perkenalan dan koordinasi di Sekretariat UMHR Wono Lestari yang ada di Desa Sendangsari. Lembaga auditor yang bertugas melakukan surveilence berasal dari PT. Transtra Permada dengan jumlah auditor sebanyak 4 orang yang dipimpin oleh Bapak Sulis.

Pada tahap ini, auditor melakukan sertifikasi keanggotaan UMHR yang baru serta memeriksa dokumen-dokumen kepemilikan lahan dari anggota yang baru. Ada beberapa dokumen kepemilikan lahan yang harus dicocokkan langsung di lapangan dan kemudian akan diperbaiki oleh UMHR. Auditor yang bertugas  melakukan koordinasi dengan pendamping dari ARuPA maupun dengan pengurus-pengurus dari UMHR Wono Lestari untuk mempersiapkan audit di lapangan pada keesokan harinya.

Surveilence SVLK di UMHR Wono Lestari ini adalah salah satu bentuk dukungan dari hutan rakyat dan ARuPA dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam perberlakuan kayu legal.