
Pada Maret 2016, pendampingan di desa Kalipait, Banyuwangi lebih memfokuskan untuk menggali dan mengembangkan sesuatu berdasarkan list kebutuhan pada bulan sebelumnya.
Kelompok Al Barokah, misalnya. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggali berbagai ide-ide untuk pembuatan proposal. Proposal ini digunakan untuk mendorong kelompok supaya belajar melakukan teknik penggalangan dana (Fundrising). Adapun gagasan yang muncul adalah terkait dengan pengadaan penambahan hewan ternak, pemanfaatan limbah tani untuk pakan ternak, pengolahan limbah ternak dan pemanfaatan lahan kosong yang tidak tergarap.
Gagasan tersebut, kemudian dioleh kembali oleh pengurus kelompok. Pendalaman isu dilakukan dengan melakukan assesment data dan fakta yang terjadi di lapangan. Selama ini, memang kelompok belum memaksimalkan potensi pakan dan limbah ternak.
Sementara itu, di lingkungan sekitar banyak terdapat bahan bahan yang belum dimanfaatkan untuk bahan pakan jangka panjang, seperti damen, batang pisang, jagung, kulit kedelai, rumput gajah dan lain lain. Bahan bahan tersebut berpotensi untuk dijadikan pakan fermentasi pada saat musim paceklik atau musim kemarau yang panjang.
“Daerah sini kalau musim penghujan punya makanan melimpah, tetapi kalau pada saat kemarau dan paceklik, ternak menjadi kekurangan pangan, karena banyak tumbuhan yang mati kekurangan air” terang Imam Mahmud, ketua Albarokah.
Sedangkan untuk mendorong ekonomi anggotanya, gagasan yang akan didorong dengan memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas dan rencana pembuatan koperasi bibit. Harapannya biogas yang ada akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti gas elpiji.
Dengan memanfaatkan biogas tersebut, otomatis anggota akan terbantu meminimalisasi pembelian gas untuk memasak. Adapun koperasi bibit digunakan untuk membantu program konservasi yang digencarkan oleh pemerintah.
“Namun kami masih punya kendala soal skil dan modal untuk merealisasikan gagasan tersebut,“ tambah Imam.
Untuk menyiasati kendala tersebut, kelompok Al Barokah berencana untuk menggalang bantuan dari pihak pihak terkait, seperti dinas Peternakan, Dinas Pertanian, Taman Nasional, Perhutani, perusahaan swasta dan pihak lain yang relevan.
Bantuan tersebut tidak semata mata berupa materi saja, namun bisa diwijudkan dalam bentuk akses dan kerja sama. Selain itu dibutuhkan juga pendampingan dari berbagai pihak secara intensif, supaya anggota bisa terbantu dan fokus dengan program yang direncanakan.