Home > Berita > Aplikasi barcode Tahap Akhir

Pada Sabtu wage tanggal 08 Oktober 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, Suasana Rumah  Kadus Blimbing yang tidak lain rumah Bapak Sudadiyono tampak ramai. Dalam ruang tamu sudah duduk dengan formasi melingkar 12 orang; ada 2 orang dari Desa Kedungkeris, ketua Koperasi Wana Manunggal Lestari yaitu Bapak Sugeng Suyono dari Dengok dan juga kelompok-kelompok hutan rakyat di Pijenan, Blimbing dan Jeruken; tampak juga diantara mereka beberapa staf dari lembaga ARuPA.

Pertemuan di rumah Kadus Blimbing bertujuan untuk mendiskusikan tentang sistem lacak balak atau E-CoC (Electronic CoC) di KWML yang akan di mutahirkan dengan barcode. Diskusi ini merupakan kelanjutan dari pengembangan sistem lacak balak di KWML yang inisiatifnya sudah berjalan lebih dari 8 bulan; beberapa rangkaian proses membangun sistem Lacak Balak dengan Barcode di mulai dengan proses penyusunan data base, peningkatan kapasitas petani di KWML, penyusunan sistem barcode, penyiapan perangkat lunak dan keras; serta yang terakhir uji coba sistem lacak balak dengan barcode di lapangan.

fokus diskusi pada siang hari itu terkait dengan pengalaman implementasi barcode dilapangan pada tanggal 30 September 2011 atau satu minggu sebelumnya. dari diskusi dapat diketahui kelebihan sistem ini adalah implementasinya di lapangan lebih cepat (waktu) karena cukup mudah, penandaan pada pohon tidak merusak kualitas pohon dan tanda dapat bertahan cukup lama, dan yang cukup penting adalah informasi potensi akan di rancang online sehingga pasar dapat jaminan pasokan dan letak pohon akan di proyeksikan detail sampai titik koordinat.

penggunaan gps untuk penomoran pohon       pengukuran pohon

Mengingat pada tanggal 30 September 2011, praktek baru dilakukan oleh Paguyuban dan Kelompok Tani yang ada di Girisekar, Panggang maka dilakukan assistensi singkat cara  penggunaan barcode oleh staf ARuPA. dalam ulasannya dikatakan oleh marhaendro bahwa “Untuk mengurangi resiko hilangnya nomer pohon invent maka metode invent dengan plastik wrap kemudian ditempel barcode, barcode dirancang untuk kondisi ekstrim sampai 20 tahun”. Menurut Suryo ARuPA:” implementasi barcode ini akan sangat strategis untuk mengkomunikasikan produks KWML dengan Pasar. dengan barcode ini bisa memperkuat KWML yang sudah berpredikat sebagai pengelola hutan rakyat lestari dan legal”.

praktek pengurus kwml

Pada siang harinya, dilakukan praktek lapangan penggunaan barcode dengan lokasi di Blok Mbang Lampir di lahan milik Bpk. Sugito dan Bpk. Tubiyo oleh para pengurus KWML. Dalam praktek ini membutuhkan 4-5 orang yang bertugas sebagai pencatat, seorang yang bertugas mengukur pohon, Seorang yang menempel barcode, seorang yang membawa gps (global positioning system) untuk koordinat pohon.

praktek penggunaan gps

Menurut pengakuan dari pengurus kwml yang melakukan praktek, inventore dengan  barcode mudah    dilakukan dan selisih waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan  metode lama. “Dengan metode ini    akan memudahkan sistim pendataan kayu yang  ada di KWML”, kata Sugeng Suyono Ketua KWML.

Print Friendly, PDF & Email

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*