Home > Berita > Aksi penanaman rehabilitasi lahan bekas tambang pasir di Desa Tegalmulyo

Pagi yang sejuk dan cerah menemani serombongan Bapak-bapak di Desa Tegalmulyo yang hendak melakukan giat penanaman. Penanaman kali ini di lakukan pada area bekas tambang pasir di Desa Tegalmulyo. Kegiatan ini diprakarsai oleh PT. SGM Prambanan yang bekerjasama dengan Perkumpulan ARuPA. Terdapat total 650 bibit tanaman yang ditanam pada area seluas 3 hektar. Lahan tersebut merupakan milik warga Desa Tegalmulyo dan salah satunya berada dalam lingkaran recharge area PT. SGM Prambanan.

Kegiatan penanaman di lahan bekas tambang pasir ini merupakan salah satu bentuk kepedulian ARuPA atas dukungan pendanaan dari PT SGM Prambanan terhadap penurunan kualitas lingkungan. Melalui aksi konservasi tanah dan air ini diharapkan kedepan mampu mengembalikan kondisi ekosistem menjadi seperti kondisi semula sebelum adanya kegiatan penambangan.

Sebagaimana yang telah diketahui aktivitas penambangan pasir sangat berdampak pada berubahnya bentang alam. Lahan bekas tambang pasir praktis tidak menyisakan tanaman satu batang pun. Air hujan yang jatuh sedikit sekali yang tersimpan di dalam tanah karena minimnya jaringan perakaran. Aktivitas penambangan pasir yang dilakukan terus-menerus menimbulkan cekungan permukaan tanah yang sangat dalam, sehingga di sekelilingnya berupa jurang. Kondisi tersebut tentu rawan longsor. Satu-satunya solusi adalah dengan menghijaukan kembali area tersebut.

Masyarakat Desa Tegalmulyo menyambut baik upaya penanaman ini, kegiatan ini juga di dukung penuh oleh Pemerintah Desa Tegalmulyo. Kepala Desa Tegalmulyo beserta perangkat desa mendukung kegiatan penanaman ini dan berharap jumlah tanaman yang akan ditanam bisa bertmbah dan tidak hanya dilakukan kali ini saja. Apalagi jenis tanaman yang dipilih adalah tanaman buah yang dapat diambil dua manfaatnya secara langsung, yaitu sebagai fungsi ekologis dan fungsi ekonomi dari hasil buahnya yang dapat dipanen. Desa Tegalmulyo sangat cocok untuk tanaman kopi, di desa ini sudah ada budidaya tanaman kopi yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat lokal. Hasil panennya pun diolah dan dipasarkan sendiri. Pemilihan jenis kopi pada kegiatan penanaman ini tentu memberikan semangat baru bagi masyarakat khususnya yang lahannya ditanami untuk meramaikan budidaya kopi khas Tegalmulyo. Terdapat 150 bibit kopi yang akan ditanam pada kegiatan ini.

Selain kopi, tanaman buah yang ditanam kali ini adalah alpukat. Terdapat 350 bibit alpukat yang akan ditanam. Jenis tanaman buah ini menjadi pilihan menarik bagi warga. Pasalnya saat ini sedang ramai-ramainya penanaman alpukat dari berbagai jenis yang ada di pasaran. Salah satu yang menjadi daya tarik komoditas ini adalah harga jualnya yang relatif tinggi di pasaran. Selain kopi dan alpukat sebagai jenis multi purpose trees species (MPTS), kegiatan penanaman ini juga memilih jenis tanaman keras yaitu mindi. Terdapat sebanyak 150 bibit tanaman mindi yang akan ditanam.

Dengan adanya kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang pasir kali ini diharapkan dapat direplikasi untuk dilakukan kegiatan serupa pada areal bekas tambang pasir lainnya khususnya di Desa Tegalmulyo. Kegiatan yang sangat positif ini sangat berarti bagi masyarakat untuk dapat lebih menjaga lingkungan sekitarnya.

Lokasi penanaman yang merupakan lahan bekas tambang pasir di Desa Tegalmulyo. Foto: Thatit
Bibit alpukat, kopi, dan mindi didatangkan ke lokasi penanaman. Foto: Thatit
Penanaman dilakukan di lahan bekas tambang pasir milik warga yang saat ini kegiatan penambangannya telah berhenti. Foto: Thatit
Print Friendly, PDF & Email

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*