
PURWOKERTO, 7/5/2025. ARUPA (Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam) bersama Yayasan KEHATI resmi memulai pelaksanaan Program SOLUSI melalui kegiatan Kickoff Meeting yang diselenggarakan di Purwokerto. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya program pemulihan ekosistem di tiga kabupaten prioritas di Jawa Tengah: Banyumas, Kebumen, dan Cilacap. Acara dibuka dengan sambutan dari ARuPA, Yayasan KEHATI, serta Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Kepala Bappeda menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan alih fungsi lahan, kerusakan kawasan karst, dan degradasi mangrove yang mengancam ketahanan lingkungan dan pangan di Jawa Tengah. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan menyeluruh mengenai Program SOLUSI oleh Tim ARuPA, yang menjelaskan fokus kegiatan selama tiga tahun ke depan, meliputi rehabilitasi lahan, pengelolaan sampah terpadu, dan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. Program ini akan beroperasi di empat desa di tiga kabupaten, dengan pendekatan berbasis ekosistem dan partisipasi aktif masyarakat lokal.

Diskusi berlangsung aktif, diikuti oleh perwakilan Bappeda, CDK, Perhutani, pemerintah desa, kelompok masyarakat, akademisi, dan media. Sejumlah masukan konstruktif mengemuka, mulai dari pentingnya integrasi program dengan RPJMD daerah, penguatan kelembagaan lokal, kebutuhan perpanjangan dokumen KEE (Kawasan Ekosistem Esensial), hingga usulan lokasi-lokasi strategis untuk intervensi program. Para peserta juga menyampaikan komitmen dukungan terhadap keberlangsungan program. Kegiatan yang berakhir pada pukul 13.00 WIB menunjukkan adanya komitmen bersama dari seluruh peserta untuk mendukung pelaksanaan Program SOLUSI.

Program pengelolaan Lanskap Darat dan Laut yang terintegrasi di Indonesia (SOLUSI) ini merupakan program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman yang diimplementasikan oleh konsorsium GIZ, ICRAF, SNV, dan Yayasan KEHATI. Proyek ini akan mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengurangi degradasi lanskap darat dan laut, meningkatkan ketahanan ekosistem, sehingga dapat mewujudkan mata pencaharian yang berketahanan iklim. Kolaborasi lintas sektor yang terbangun diharapkan menjadi pondasi yang kuat bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan inklusif di Jawa Tengah.
Views: 43

Leave a Reply