
Setelah melakukan kunjungan di Radio Lintas Merapi yang terletak di Deles Indah, desa Kemalang, kabupaten Klaten pada Rabu (8/7), sosialisasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada rakom terus berlanjut. Kali ini Lembaga Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (ARuPA) bertandang ke tiga radio komunitas (rakom), yakni Geminastiti, Radekka, dan Foster. Berikut ini adalah gambaran dari hasil sosialisasi tersebut. (Baca juga: Sosialisasi SVLK di Radio Lintas Merapi)
Pada Jumat (10/7) sosialisasi SVLK dilakukan di rakom Gemanastiti, yang terletak di desa Kriyan, kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Dalam kegiatan sosialisasi SVLK itu sendiri diadakan diskusi di kantor rakom Geminastiti yang diikuti oleh para pegiat dari rakom. Acara sendiri diawali dengan penjabaran apa itu hutan, hutan negara dan hutan rakyat, kemudian berlanjut soal SVLK, DKP, dan SKAU.
Peserta diskusi sendiri cukup antusias dengan topik hutan rakyat, terutama bagaimana pengelolaan hutan rakyat. Dalam diskusi ini juga membahas bagaimana peran kelompok tani dalam bermasyarakat dan penjualan kayu dengan studi kasus APHR Ngudi Utomo kecamatan Musuk.
Di akhir diskusi, pengelola rakom Geminastiti berharap bisa bermanfaat dalam penguatan dan pemberdayaan masyarakat, baik itu dalam hal mencegah kekeringan maupun dalam penjualan kayu. Selain itu, mereka juga berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini berupa pendampingan pembentukan kelompok tani hutan rakyat.
Sedangkan untuk Sosialisasi SVLK di rakom Radekka diselenggarakan pada Rabu (29/7). Rakom Radekka sendiri terletak di desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Rakom tersebut merupakan rakom yang lahir dan dibesut oleh kelompok tani Serikat Petani Pembaharu (SPP).
Dalam diskusi yang dilakukan pada sosialisasi tersebut, lebih banyak mememberikan pengetahuan baru tentang kebijakan SVLK yang terbaru. Hal ini disebabkan Desa Semoyo merupakan wilayah penghasil kayu hutan rakyat yang sudah tersertifikat, baik itu SVLK maupun PHBML. Oleh sebab itu, pengetahuan, baik itu mengenai SVLK bukanlah hal baru bagi masyarakat sekitar.
Dalam diskusi tersebut, hadir pula Remaja Karang Taruna “Ramayana”. Mereka adalah kelompok Karang Taruna dari desa Semoyo. Dalam acara sosialisasi ini, mereka banyak bertanya mengenai pengelolaan radio, penyiaran dan produksi.
Setelah selesai, acara sendiri berlanjut dengan acara talkshow yang berkonsepkan sandiwara radio. Selain membahas tentang Desa Semoyo sebagai desa konservasi, talkshow tersebut mengangkat keberadaan kelompok remaja “Ramayana” yang juga aktif melakukan kegiatan sosial berhubungan dengan lingkungan.
Sosialisasi SVLK untuk rakom terakhir untuk pada bulan Juli 2015 dilakukan di kantor rakom Foster, yang terletak di pusat kota Kabupaten Pati. Acara ini tepatnya dilakukan pada hari kamis (30/7).
Ada beberapa hal yang didiskusikan dalam sosialisasi tersebut, diantaranya mengenai SKAU, SVLK dan DKP. Kendala yang dialami oleh radio foster dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya komunikasi detil pelaksanaan program, baik itu dalam pembagian hadiah dan penulisan berita.
Views: 21

Leave a Reply