Direktur Eksekutif ARuPA, Edi Suprapto dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi D. I. Yogyakarta, Ir. Aris Rianta, M.Si memberi sambutan kepada peserta workshop.
Yogyakarta – ARuPA bekerjasama dengan FAO-EU FLEGT mengadakan workshop di Hotel Swiss-belboutique Yogyakarta pada Kamis, 17 September 2020. Tajuk workshop ini adalah “Kelembagaan Pusat Informasi Perdagangan Kayu Legal”. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah IKM yang telah memperoleh sertifikat VLK, Kelompok Tani Hutan di DIY dan Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi DIY, Dinas Peridustrian dan Perdagangan DIY, perwakilan dari Multistakeholder Forestry Programme (MFP phase-4), Yayasan JAVLEC, serta akademisi.
Workshop dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Ir. Aris Rianta M.Si, dilanjutkan dengan paparan materi tentang “Urgensi Pembangunan Portal Informasi Perdagangan Kayu Rakyat” oleh Rosikhul Ilmi, kemudian dilanjutkan dengan sesi “Pusat Informasi Perdagangan Kayu Rakyat” yang disampaikan oleh Azwar Najib. Acara ditutup dengan peluncuran website pusat informasi perdagangan kayu legal yaitu www.woodenasia.com yang di desain oleh Matob.id .
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Ir. Aris Rianta M.Si mengatakan bahwa pemasaran produk kayu mendapatkan tantangan yang sangat serius terutama pada masa pandemi COVID-19. Disamping itu peran SVLK mulai dari panen kayu, pemindah tanganan sampai dengan mengubah bahan baku menjadi setengah jadi dan barang jadi akan diketahui aspek legalitasnya hingga ekspor. Suplai bahan baku harus terkendali dari hulu sampai hilir. Beliau mengapresiasi kegitan ini sehingga akan terbentuk portal pusat informasi perdagangan kayu legal.
Dengan adanya portal informasi perdagangan kayu yang legal diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang mana kayu pada hulu sering tidak terserap dan tidak terjual dan pada kondisi hilir susah mendapatkan kayu yang legal dan tersertifikasi. Singkatnya proses ini akan memotong banyak mata ranti perdagangan kayu yang notabene semakin panjang harga kayu akan semakin naik.
Yogyakarta – ARuPa kerjasama FAO-EU FLEGT mengadakan workshop di Swiss-belboutique Yogyakarta dan via zoom, Kamis (17/09/2020). Workshop yang bertemakan “ Kelembagaan Pusat Informasi Perdagangan Kayu Legal” diikuti oleh sejumlah IKM ber-SVLK, Kelompok Tani Hutan di DIY dan Jawa Tengah, Dinas Kehutanan Profinsi DIY, Dinas Peridustrian dan Perdagangan DIY, dan Akademisi.
Workshop dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ir. Aris Rianta M.Si, dilanjutkan pematerian tentang “Urgensi Pembangunan Portal Informasi Perdagangan Kayu Rakyat” oleh Rosikhul Ilmi, kemudian dilanjutkan “Pusat Informasi Perdagangan Kayu Rakyat” Oleh Azwar Najib. Acara ditutup dengan Peluncuran Website Portal Informasi Perdagangan Kayu Legal, www.woodenasia.com.
Dalam sambutan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ir. Aris Rianta M.Si, mengatakan, pemasaran produk kayu merupakan kendala pada masa pandemi ini memang cukup berat terhadap pertumbuhan industri. Disamping itu peran SVLK mulai dari panen kayu, pemindah tanganan sampai dengan mengubah bahan baku menjadi setengah jadi dan barang jadi akan diketahui aspek legalitasnya hingga ekspor. Suplai bahan baku harus terkendali dari hulu sampai hilir. Beliau mengapresiasi kegitan ini sehingga akan terbentuk portal pusat informasi perdagangan kayu legal.
Dengan adanya portal informasi perdagangan kayu yang legal diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang mana kayu pada hulu sering tidak terserap dan tidak terjual dan pada kondisi hilir susah mendapatkan kayu yang legal dan tersertifikasi. Singkatnya proses ini akan memotong banyak mata ranti perdagangan kayu yang notabene semakin panjang harga kayu akan semakin naik.
Melalui website www.woodenasia.com dapat menyatukan multistakeholder di satu ruangan kusus untuk meningkatkan perdagangan kayu rakyat. website ini user akan bebas memasarkan produk unggulannya dan bertransaksi sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Model transaksi dalam website ini adalah bisnis ke bisnis atau b2b.
(DYM)
Views: 16
Leave a Reply