Pelatihan Menulis untuk Advokasi dan Kisah Sukses oleh The Asia Foundation (Hari-1)

ARuPA beserta LSM yang lain mengikuti pelatihan “Komunikasi untuk advokasi kebijakan, untuk organisasi masyarakat sipil” yang diadakan oleh The Asia Foundation. Pada tanggal 18-19 Juni 2014 di Hotel Aryaduta Jakarta.

IMG_0435

—–

Pada hari pertama, sesi pertama. Bapak. Arie Djito dr Fakultas SosPol UGM memberi materi tentang pentingnya menulis untuk advokasi.

Advokasi itu untuk apa sih? Ada yang tau gak?

Advokasi itu terjadi karena adanya ketidakadilan dalam struktur msyarakat.

Tujuan dari advokasi itu simple sih. Supaya negara responsif dgn masyarakat, dan tentunya supaya masyarakat jadi kritis dan aktif.

Tulisan advokasi harus disertai riset yang bisa mempengaruhi kebijakan strategis yang tertulis demi masyarakat. Riset harus disertai data, perbandingan, dan analisis. Supaya sesuai fakta yg terjadi di lapangan dan perlu sebagai pertimbangan dalam keputusan.

Tulisan hasil riset tidak perlu banyak kata/kalimat atau dengan metodologi tertentu. Tapi seberapa penting riset itu punya value/nilai dan akuntabel. Produk advokasi sebaiknya singkat dengan point-point penting saja dan bisa mempengaruhi pembuat kebijakan menjadi lebih baik.

Hasil tulisan advokasi berhasil dilihat dari bisa dipahami msyarakat atau tidak, bisa mengajak pembaca untuk terlibat atau tidak.

—–

Sesi kedua tidak kalah menarik materi yang disampaikan. Pemateri kali ini adalah Mrs. Janice M Laurente yang merupakan USAID communication officer.

Materi yang disampaikan tentang “Menulis Keberhasilan”.

Yang paling penting dari sebuah tulisan keberhasilan atau success story itu adalah dampak apa yang akan diterima pembaca setelah membaca tulisan itu. Tentunya untuk dapat memberikan motivasi bagi pembacanya.

Hal apa saja yang perlu disampaikan pada tulisan keberhasilan?

Beberapa komponen yang harus ada, yaitu : kondisi sebelumnya seperti apa, latar belakangnya apa, kondisi yang terjadi sekarang bagaimana, proses dan progress yang dilakukan apa saja.

Cara penulisannya juga harus ringkas dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh target pembacanya.

Untuk lebih meyakinkan tulisan keberhasilan, perlu dicantumkan angka-angka yang berdasarkan fakta yang ada sehingga dapat memperbandingkan kondisi sebelumnya dan kondisi saat ini.

ARuPA juga diberi pelatihan bagaimana memilih foto-foto yang baik untuk melengkapi sebuah tulisan keberhasilan. Foto yang paling menarik adalah foto yang menggambarkan interaksi manusia yang sedang terjadi.

Pada sesi ini yang cukup membuat menarik adalah apa bedanya hasil dan dampak. Para peserta juga kebingungan untuk menyepakati apakah itu hasil dan dampak dari sebuah tulisan.

Hingga sampai pada akhirnya ditemukan jawabannya. Hasil adalah bahan / data yang mentah, sedangkan dampak adalah akibat dari hasil yang sudah diolah.

Contoh : kegiatan (pelatihan) -> outputs (keahlian baru)-> analisa hasil (petani hutan rakyat yang telah dilatih dengan baik)-> dampak (petani hutan rakyat dapat menghitung potensi karbon di desanya)

Nah seperti itulah 2 gambaran ilmu yang didapat oleh ARuPA pada hari pertama. Tentu saja pelatihan ini sangat bermanfaat bagi ARuPA dalam tugasnya meng-advokasi khususnya pada petani hutan rakyat.

Semoga ilmu ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Salam

ARuPA

Views: 15

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *